Monday, June 4, 2012

IMPLEMENTASI HUKUM JAMINAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARI’AH (STUDI KASUS BMT DI KOTA SEMARANG)


Oleh : Ahmad Syifaul Anam, SHI, MH

BAB I
PENDAHULUAN
Dengan  maraknya  pertumbuhan  perbankan  syari’ah  maka  berbagai  macam
lembaga  perekonomian  yang  berlabelkan  Islam  –pun  berkembangnya,  mulai  dari
skala  makro  misalnya:  asuransi  syari’ah,  pegadaian  syari’ah,  reksadana  syari’ah,
pasar modal syari’ah, dll bahkan di level mikro muncul lembaga keuangan syari’ah
misalnya  BPR  Syari’ah,  Koperasi  Syari’ah,  dan  Baitul  Mal  wa  Tamwil  (BMT).  Di
samping bank syari’ah, untuk melayani masyarakat menengah dan bawah, Undang-
Undang  juga  mengizinkan  beroperasinya  lembaga  keuangan  mikro  yang  dikenal
dengan koperasi dan juga Baitul Mal wat Tamwil (BMT). 
Di  kalangan  masyarakat  menengah  dan  kecil,  koperasi  dan  Baitul  Mal  Wat
Tamwil  (BMT)  merupakan  lembaga  keuangan  mikro  yang  paling  terjangkau  dan
sarana  paling  mudah  untuk  memenuhi  kebutuhan  terhadap  dana  pinjaman  (loan).
karena persoalan pinjam meminjam atau utang piutang adalah persoalan yang tidak
bisa  dilepaskan  dari  kehidupan  perekonomian.  Dalam  skala  mikro,  BMT  cukup
ampuh  menghambat  tangan-tangan  bank  besar  konvensional  yang  menarik  dana
masyarakat  pedesaan  untuk  diangkut  ke  Jakarta  untuk  kemudian  dipinjamkan
kepada  konglomerat  dan  pengusaha  besar.  Di  sisi  lain,  kehadiran  BMT  juga
membantu  mengikis  praktek-praktek  rentenir  yang  telah  berlangsung  lama  dalam
kehidupan masyarakat pedesaan.. 
Menurut  sejarahnya,  BMT  terbentuk  dalam  upaya  mengatasi  ketimpangan
ekonomi  dan  kesenjangan  sosial,  terutama  dampak  krisis  ekonomi  yang
mengakibatkan  pertumbuhan  ekonomi  Indonesia  menurun.  PINBUK  (Pusat
Inkubasi  Bisnis  Usaha  Kecil)  sebagai  Badan  Pekerja  dari  YINBUK  (Yayasan
Inkubasi  Bisnis  Usaha  Kecil)  telah  melakukan  langkah-langkah  strategis  dan  taktis
dalam  mengoptimalkan  potensi  ekonomi  yang  dimiliki  masyarakat.

http://eprints.undip.ac.id/24190/1/Ahmad_Syifaul_Anam-01.pdf

No comments: